dia hanya seonggok sapu lidi
yang tak pernah berfikir akan dirinya, bahkan puji
harmonisasi disekelilingnya, adalah yang menjadi dambaannya
yaitu saat dimana ia bisa melepaskan penat
memotretnya dengan indah
juga satu keinginan kecilku, untuk melihatnya seakan pernah bersolek
dan itupun cukup meriangkan hatiku
indahmu adalah fatamorgana
dari sebuah kepedihan rasa
foto r ekotjahjono
lensa tua pemberian seorang sahabat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar